TULANG BAWANG – Banyak pihak mewarning dan menyarankan kepada para petugas jaga di Posko COVID19 tingkat kampung dan tingkat kabupaten, untuk berhenti melakukan penyemprotan dengan menggunakan bahan disinfektan obat hewan dan tidak sesuai standar kesehatan.
Mereka menilai, aksi penyemprotan dengan bahan campuran obat hewan dan berbahan disinfektan tidak sesuai standar kesehatan, di Posko Jaga COVID19 COVID19 dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Hal itu harus menjadi perhatian semua pihak.
Menurut salah satu warga Unit 2, Bagus, menyayangkan atas adanya penyemprotan dengan menggunakan bahan obat hewan dan cairan baclyn di salah satu Posko Jaga COVID. Itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Memberikan dampak buruk bagi warga dan pengendara.
“Saya berharap gugus tugas jangan main semprot – semprot dengan obat hewan dan baclyn. Itu sangat berbahaya. Kami bukan hewan. Stop penggunakan obat hewan dan baclyn,”ujarnya.
Ditemukannya obat hewan dalam penyemprotan di Posko Jaga COVID, kata dia, mengundang perhatian banyak pihak. Mereka mempertanyakan alokasi anggaran penanganan tingkat kampung dan tingkat kabupaten. Mengapa tidak menggunakan bahan standar kesehatan, berkonsultasi dan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan.
Hal senada dikatakan Andri Budiman, cairan yang disemprotkan ke masyarakat atau para pengendara, bila tidak sesuai sesuai setandar kesehatan bisa dipidana. Ini harus menjadi perhatian semua pihak. Terutama gugus tugas penanganan COVID19.
“Penanganan dan pencegahan COVID mustinya jangan dilakukan serampangan. Soal bahan penyemprotan dan mata anggarannya. Pemerintah telah menyediakan anggaran besar yang dialokasikan untuk penanganan bencana nasional CORONA VIRUS.
“Jangan sampai ada korupsi dana penanganan COVID, baik itu dana bersumber dari APBD maupun dana APBN. Berapapun besaran korupsinya ancamannya adalah hukuman mati bagi koruptor dana penanggulangan COVID19,”tegasnya. (BUDI)
