Cahayalampung.com–Bupati Tulangbawang Hj. Winarti SE MH membuka acara penguatan Klaster III dan Klaster IV, Kelana dan Dekela, khusus kepala OPD dilingkup wilayah setempat. Adapun, anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia serta keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Kamis (26/09).
Agar kelak mampu bertanggung jawab dalam keberlangsungan bangsa dan negara, setiap Anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
“Anak layak mendapatkan hak-hak dasar mereka, Pemerintah, komunitas, sekolah, dan keluarga wajib mengupayakan ruang-ruang terbaik bagi pemenuhan hak-hak dasar ini,” terangnya Bunda Winarti.
Terwujudnya sebuah kabupaten yang layak anak, merupakan salah satu tujuan besar pembangunan dan didambakan oleh masyarakat. Plan International Indonesia pun memiliki visi serupa, yaitu sebuah dunia yang memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak dan perempuan.
Kabupaten Layak Anak dapat terwujud apabila hak-hak anak dan kewajiban anak dapat terpenuhi. Ada 24 indikator KLA yang di dasarkan pada substansi hak-hak anak yang dikelompokkan kedalam kelembagaan dan 5 (lima) kluster pemenuhan hak-hak anak dalam Konvensi Hak Anak(KHA) yaitu (1) Hak sipil dan kebebasan; (2) Lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif; (3) Kesehatan dasar dan kesejahteraan; (4) Pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya serta; (5) Perlindungan khusus Untuk menuju Kabupaten Layak Anak (KLA).
Maka, saat ini kabupaten Tulangbawang melakukan Penguatan di Klaster III dan Klaster IV. Yaitu Klaster III meliputi Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan dan Klaster IV meliputi Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya.
“Semua sektor ini harus berbenah, untuk menjadikan Tulang Bawang sebagai kabupaten layak anak juga mempromosikan Tulang Bawang agar kita bisa lebih dikenal, dan memunculkan ciri khas kita. Tidak ada guna kita juara dimanapun kalau itu hasil pinjam dari daerah lain. Saya tidak bangga bila kita mendapat penghargaan tetapi bukan asli produk kita,” ingatnya.
Lebih lanjut, Winarti merasa bangga bila ciri khas kabupaten Tulangbawang dibawa keluar daerah. Dan Ia pun berharap adanya dukungan kepada Sai Bumi Nengah Nyappur menjadi Kabupaten Layak Anak.
“Saya bangga bila kita bisa keluar dengan membawa ciri khas Tulang Bawang, kita harus dukung supaya Tulang Bawang menjadi kabupaten yang layak anak, demi memberikan jaminan yang berkualitas bagi generasi penerus kita,” pintanya Bunda Winarti.
Terpisah, Ketua PWI Tulangbawang, Abdulrohman mendukung langkah – langkah Pemkab Tulang Bawang untuk menjadikan wilayah tersebut menjadi Kabupaten Layak Anak. Ia juga berharap, seluruh masyarakat di daerah itu untuk dapat mendukung langkah – langkah dimaksud.
“Kami dari PWI Tulangbawang sangat mendukung, jika kabupaten berjuluk Sai Bumi Nengah Nyappur menjadi Kabupaten Layak Anak. Kami juga akan segera mengadakan diskusi dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tulangbawang untuk membahas mengenai prihal ini di sekretariat balai wartawan Sai Bumi Nengah Nyappur (PWI Tulangbawang), agar supaya kedepan predikat Kabupaten Layak Anak bisa kita raih. Selain itu, kami juga berharap seluruh masyarakat Tulangbawang untuk dapat mendukung peraihan predikat tersebut,” paparnya. (red).