Cahayalampung.com–Masyarakat menyoroti pembangunan Lapis Penetrasi Makadam (Lapen) dan gapura Kampung Trimulya Jaya, Kecamatan Banjaragung, Tulangbawang, karena dinilai tidak transparan.
Sebab, dalam pembangunan itu tidak memasang plang informasi publik. Sehingga, masyarakat tidak dapat ikut serta dalam mengawasi proses pembangunan.
Udin warga setempat menilai, keberadaan proyek pembangunan tanpa adanya papan informasi diduga akan dikerjakan asal jadi, karena pekerjaan yang dilakukan tidak transparan dan di ketahui publik sebagai sosial kontrol.
“Sangat disayangkan, mestinya ada papan informasi proyek agar masyarakat dapat dengan mudah memantaunya,” kata dia, Jumat (16/8/2019).
Menurut Udin, semestinya setiap pembangunan baik yang menggunakan dana pemerintah daerah maupun pusat harus disertai dengan papan informasi yang memuat rincian nama pekerjaan, jenis kegiatan, masa pekerjaan, dan nilai anggaran.
“Tapi itukan tidak ada semuanya. Itu artinya, aparat desa tidak menjalankan intruksi dari kementerian desa yang meminta para pemerintah desa terutama kepala desa untuk transparan dalam pelaksanaan dana desa. Sesuai dengan aturan undang-undang tentang pemerintah desa,” ujar dia.
Sementara itu, Sadik tukang bangunan yang tengah mengerjakan pembangunan gapura mengaku, tidak mengetahui terkait jumlah anggaran bangunan yang sedang dikerjakannya.
“Pekerjaan ini harian, Pak. Satu harinya Rp130 ribu. Kalau soal itu (anggaran Red), Pak. Tidak tahu menahu berapa anggaran pembangunan gapura yang, saya kerjakan ini. Soalnya tidak ada papan nama dan tidak ada pemberitahuan berapa anggarannya. Saya cuman pekerja, Pak,” kata dia.
Terpisah, Kepala Kampung Trimulya Jaya, Kecamatan Banjaragung, Ujang saat dihubungi melalui sambungan telphone tidak merespon, meski nomor ponselnya dalam keadaan aktif. (Akif/red).