Beranda Lifestyle Solar langka, petambak udang Dipasena merugi

Solar langka, petambak udang Dipasena merugi

1140
0
BERBAGI

Cahayalampung.com — Hampir sepekan ini Petambak Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, kabupaten Tulangbawang mengeluhkan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis Solar.

Menurut keterangan Suryadi salah satu petambak Bumi Dipasena Mulya, kami butuh solar untuk menghidupkan mesin dan Genset, Kincir harus berputar, air tambak perlu diganti, kalau Genset tidak hidup ya matilah udang-udang kami. Kalau makanan kami bisa tahan, tapi kalau udang telat dikincir dua jam saja sudah kehabisan oksigen, udang dipastikan mati.

“Menurutnya sudah 3 malam ini lampu penerangan kolektif satu  RT nya, hidup sampai jam 21.00 saja, kami perlu menghemat BBM,” terangnya.

Sumber lainnya Midarminto Petambak Bumi Dipasena Agung menceritakan tetangganya pagi Minggu (09/12/2018) terpaksa panen dini, karena udangnya mati, akibat genset kehabisan solar dari jam 03 dini hari, udangnya belum layak panen, masih kecil-kecil, tapi tidak bisa diteruskan karena tidak ada BBM untuk menghidupkan mesin, kami rugi, harga udang saat ini cendrung terus turun, sementara harga pakan udang justru naik.

“Rasanya sedih sekali, hampir sepuluh tahun kami budidaya secara mandiri, semua kami usahakan sendiri, tak ada air bersih, tak ada PLN, kanal-kanal, pintu-pintu air kami perbaiki secara swadaya, masa urusan BBM saja kami seperti dipersulit, harusnya pemerintah membantu, ini jeritan hati kami,” ungkapnya.

Sementara itu Towilun Wakil Ketua Perhimpunan Petambak dan Pengusaha Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung) organisasi petani tambak udang Dipasena, mengatakan, kami dapat info dari beberapa Suplayer BBM, kata mereka ada razia dari pihak Kepolisian, beberapa mobil pengangkut BBM sempat di tahan di Mapolsek Rawajitu akhirnya para Suplyer BBM menghentikan aktifitasnya memasok BBM ke Dipasena, mereka istirahat dulu, tidak berani narik.

Karenanya pada hari Jumat (07/12/2018) bertamu ke Mapolsek Rawajitu Selatan, kami mempertanyakan soal langkanya solar ini. Menurut Kapolsek langkah yang mereka lakukan sesuai dengan arahan Bupati Tulangbawang Winarti saat kunjungan kerja di Rawajitu Timur berapa hari lalu.

“Kami dibuat bingung, sebab kami tidak tau apa isi arahan Bupati, kami tidak hadir dalam acara kunjungan tersebut, tapi apa iya Bupati bikin susah rakyatnya, kayaknya tidak mungkin, kami minta kepada Camat Rawajitu Timur untuk menyampaikan persoalan  ini kepada Bupati, mudah-mudahan segera ada solusi,” tutupnya.

Dari pantauan di lapangan jumlah petambak Dipasena ini kurang lebih 7200 KK, estimasi kebutuhan solar per-hari 15 sampai dengan 20 liter/hari, kalau kita ambil rata-rata yang budidaya 30% saja (karena ada yang sudah panen, ada yang masih tahap persiapan tebar dan lain-lain) perlu stok minimal 30 ribu sampai dengan 40 ribu liter/ hari. (red).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here