LAMPUNG, (CL) – Selama ini petani kopi belum bisa mendapatkan harga jual panen kopi yang tinggi, akibat tata niaga kopi belum berkeadilan.
Arinal Djunaidi, calon Gubernur Lampung menyatakan hal ini saat berdialog dalam kampanye terbuka terbatas di lapangan Ulu Belu, Tanggamus, Senin, 5/3/2018.
“Kita harus ajak pengusaha kopi agar duduk bersama dengan petani, jangan lagi petani tak sejahtera karena harga jual kopi rendah,” kata Arinal Djunaidi.
Agenda kampanye pasangan Arinal-Nunik di Tanggamus ada lima titik kegiatan di tiga kecamatan Pulau Panggung, Talang Padang dan Ulu Belu.
Kegiatan kampanye dialogis diisi juga oleh Riana Sari, istri Arinal Djunaidi di tiga titik kampanye.
Masalah pertanian berkelanjutan menjadi tema sentral materi kampanye Arinal Djunaidi yang berpasangan dengan Chusnunia Chalim.
“Lampung sudah ditetapkan sebagai provinsi agribisnis. Memiliki posisi strategis sebagai penyangga pangan nasional untuk produksi beras, juga sentra areal perkebunan untuk komoditas kopi dan lada hitam,” kata Arinal Djunaidi.
Di Ulu Belu misalnya, disebutkan sebagian besar pendapatan warga adalah dari pertanian dan hasil kebun. Hampir 90 persen warga yang hidup di kawasan penghasil gas alam yang dikelola oleh Pertamina.
Zubairy, warga setempat berharap pasangan nomor urut tiga bisa terpilih dan memimpin Lampung. Rakyat percaya kepada pemimpin yang mau mendengarkan dan memberikan solusi masalah yang dihadapi.
“Harapan kita, infrastruktur jalan yang rusak segera diperbaiki. Saya percaya Pak Arinal mampu wujudkan kesejahteraan petani,” kata Zubairy.
Di saat bicara di hadapan ribuan massa yang tetap mengikuti acara hingga selesai meski suasana hujan, Arinal sempat terharu dengan besarnya dukungan dan doa yang disampaikan warga.
“Ada ibu Ira yang menyanyi dengan tulus memberikan dukungan untuk saya. Insya Allah ini membawa keyakinan saya untuk bisa melayani setulus hati dan mewujudkan harapan rakyat, membangun Lampung lebih baik ke depan,” kata Arinal. (rls/red)