Beranda Advertorial Pembangunan Kampung Moris Jaya, Merubah Perilaku Buruk Pemuda 

Pembangunan Kampung Moris Jaya, Merubah Perilaku Buruk Pemuda 

486
0
BERBAGI

Cahayalampung.com–Pemuda dan olah-raga adalah perpaduan yang tidak bisa terpisahkan merupakan kebiasaan baik yang harus tetap dipertahankan, mengapa demikian?. Majunya teknologi ternyata menjadi momok bagi generasi muda saat ini, dunia android atau lebih dikenal dengan telephone pintar, bahasa kerenya smartphone, ternyata lebih dominan mempengaruhi prilaku atau kebiasaan buruk bagi generasi muda.

Dengan kecanggihan yang ditawarkan oleh smartphone yang berisikan aplikasi-aplikasi yang menarik, ternyata mampu membius dan memperdaya para generasi muda. Menurut surve menggunakan smartphone jauh lebih disenangi oleh para remaja ketimbang beraktifitas secara sehat, seperti olah-raga. Kecanduan menggunakan smartphone secara berlebihan menurut pakar kesehatan ternyata berdampak buruk bagi perkembangan para remaja.

Rehab Gedung PAUD TK

Penjabat (Pj) Kepala Kampung Moris Jaya Joko tuteko, SH, menyikapi masalah tersebut diatas pemerintah kampung Moris Jaya melalui progam pembangunan kampung yang direncanakan dalam rencana kerja pemerintah (RKP) Tahun Anggaran 2019, yang kemudian di tetapkan dalam anggaran pendapatan dan belanja kampung (APBK) Tahun Anggaran 2019. Setelah melalui proses musyawarah bersama antara pemerintah kampung, Badan Permusyawaratan Kampung (BPK), sekaligus melibatkan unsur masyarakat kampung, menetapkan kegiatan pembangunan sarana olah-raga, yang diwujudkan dengan membangun lapangan bola volley.

“Pembangunan lapangan bola volley yang menelan anggaran tidak sedikit dengan luas lapangan, lebar 13 m dan panjang 24 m dengan ketebalan lantai cor 10 CM menggunakan besi beton, disertai tiang penyangga jaring keliling lapangan berikut pipa pengikat tiang dua sap memakan biaya Rp65.800.500,- sesuai tertera di dalam APBKam kampung Moris Jaya Tahun Anggaran 2019,” jelasnya. Sabtu (19/10/2019).

Rehab Gedung Posyandu

Oleh karena itu sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 Tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa, serta Kepmen Desa PDTT nomor 16 Tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2019, maka pembangunan lapangan bola volley tersebut dibangun menggunakan anggaran dana desa.

“Adapun dalam proses pengerjaanya dilakukan secara swakelola oleh pemerintah kampung, dibantu oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) yang terdiri dari wakil masyarakat dan ketua kewilayahan atau kepala Dusun/Suku, yang bertugas membantu dalam hal pengadaan barang dan jasa, dengan memperkerjakan warga masyarakat kampung Moris Jaya,” katanya.

Bangunan gorong-gorpng.

 

Pembangunan lapangan bola volley diharapkan mampu menjadi magnet perekat antara pemuda dan olah raga, sehungga mampu mengembalikan kesemangatan generasi muda dalam beraktifitas olah-raga. Dan ternyata itu semua terbukti, setelah dibangunya lapangan bola volley, antusias kaula muda baik putra maupun putri moris Jaya kini semakin meningkat. Yang dahulu mereka enggan untuk berolah-raga, kini di setiap sore mereka ramai menuju lapangan, untuk bermain olah-raga bola volley.

“Dengan tersedianya sarana olah raga yang memadai, diharapkan anak-anak muda yang dahulu lebih suka memilih olah-raga jari, dengan memainkan smartphonenya, bisa kembali beraktifitas secara po sitif, salah satunya dengan berolah-raga. Fasilitas olah-raga yang memadai tentunya diharapkan mampu meningkatkan prestasi dibidang olah-raga, sehingga mampu memunculkan bibit atlit-atlit yang baru, demi kemajuan olah-raga di Negara yang kita cintai ini, Indonesia,” paparnya.

Pengadaan Lampu Jalan

Selain membangun lapangan bola volley, kampung Moris Jaya, merehab gedung Posyandu, rehab gedung Paud TK, pengadaan lampu jalan, pemeliharaan gedung posyando, pembuatan Gorong-gorong. (Advertorial/Akif).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here