Cahayalampung.com–Sering kita mendengar kata-kata “Banyak anak banyak rejeki” ini berbanding terbalik dengan kehidupan sekarang yang semuanya serba sulit, justru untuk para generasi sekarang mengatakan “Banyak anak merepotkan”.
Kalau kita telusuri kata- kata tersebut semuanya benar, di era generasi tua dahulu situasi belum ramai seperti sekarang, tanah tinggal menggarap untuk mengusahakanya, sehingga dengan banyak anak, pekerjaan orang tua sangat terbantu, bisa mengerjakan tanah lebih luas dan hasilnya tentu lebih banyak.
Tapi di era sekarang berbeda, situasi serba sulit, persaingan hidup semakin keras, untuk memenuhi kebutuhan makan satu hari saja dengan jumlah keluarga kecil sangat sulit, apalagi dengan jumlah keluarga yang besar.
Hal ini disampaikan oleh Sertu Rapinel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kampung Medasari, Kecamatan Rawajitu Selatan, Kabupaten Tulang Bawang, saat menghadiri acara Musyawarah tingkat Kampung tentang KB (Keluarga Berencana) di Kampung Medasari, Senin (02/09/2019).
Lanjut Rapinel, Lebih baik punya anak satu tetapi kita selaku orang tua bisa mengantar mereka sampai memperoleh pekerjaan yang di cita- citakan, dari pada memiliki anak lebih dari satu tetapi semua tidak bisa memperoleh pekerjaan dan hidupnya menderita.
“Mari kita selaku orang tua mendukung program pemerintah, berfikir yang cerdas dan bijaksana untuk masa depan anak- anak kita,” pinta Rapinel. (red).