MENGGALA — Warga Kampung Gunung Tapa kecamatan Gedung Meneng meminta bantuan PWI Tulangbawang (Tuba) agar kiranya Kepala Kampung Gedung meneng di proses sesuai hukum yang berlaku mengingat laporan kasusnya telah dilaporkan ke Polres Tuba dalam kasus pengeroyokan dengan memukul warganya memakai gelas sehingga luka robek 9 jahitan di kepala.
Badrun (45) warga kampung Gunung Tapa kecamatan Gedung Meneng saat berkunjung ke kantor PWI Tulangbawang. Senin (07/1) mengatakan Yusnadi Kepala Kampung Gunung Tapa kecamatan Gedung Meneng kabupaten Tulangbawang telah melakukan pengeroyokan kepada dirinya, sehingga permasalahan ini telah dilaporkan ke Polres setempat.
Diceritakan Badrun, pada tanggal 30 Desember 2018 awal mulanya saya sedang berada di rumah Pardi kampung setempat, lalu datang Wagino rekannya mengatakan kepada saya untuk datang ke rumah kepala Dusun (Murni), sesampainya di rumah kepala dusun tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba Haidir warga setempat langsung memukul saya sebanyak 2 kali di bagian muka, bersamaan dengan itu pula Kepala Kampung Gunung Tapa Yusnadi juga memukul saya dengan menggunakan gelas di kepala sehingga mengalami luka robek dibagian kepala 9 jahitan.
“Kedatangan saya kerumah kepala dusun tersebut karena dipanggil dan saya tidak tahu dengan tujuan apa, akan tetapi setelah sampai di rumah kepala dusun, disana sudah ada Kepala Kampung dan Haidir, tiba-tiba haidir langsung memukul saya dan dilanjutkan Kepala Kampung Yusnadi juga ikut memukul saya dengan menggunakan gelas sehingga kepala saya mengalami luka robek,” jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, atas musyawarah keluarga saya ke esokan harinya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tulangbawang pada tangga 31 Desember 2018 lalu dan sampai saat ini belum ditindak lanjuti, maka dari itu saya memberanikan diri meminta bantuan ke PWI Tulangbawang agar kiranya dapat mengawal kejadian tersebut supaya di tindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku dan memberikan epek jera kepada Kepala Kampung yang telah bertindak semena-mena kepada masyarakatnya.
Sementara itu Ketua PWI Tulangbawang Abdul Rahman membenarkan Badrun warga kampung gunung tapa kecamatan gedung meneng meminta bantuan kepada PWI agar kiranya kasus yang menimpa dirinya segera ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Saya selaku Ketua PWI Tulangbawang menyayangkan atas tindakan arogan kepala kampung Gunung Tapa tersebut kepada masyarakatnya, seharusnya kepala Kampung tersebut harus berlaku adil dan mengayomi masyarakatnya, semua masyalah dapat diselesaikan dengan musyawarah,” jelasnya.
Ditegaskan Abdul Rahman, kasus ini akan kami kawal sampai tuntas, kepala Kampung Gunung tapa tersebut harus bertanggung jawab atas tindakan arogannya.
Terpisah Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang AKP Zainul Fahri saat dihubungi melalui ponselnya membenarkan bahwa ada warga yang melapor dari kampung gunung tapa atas perkara pengeroyokan.
“Besok (Selasa 8/7) pihak polres dalam hal ini reskrim Polres Tuba akan melayangkan surat undangan pemanggilan terhadap saksi-saksi maupun haidir dan Yusnadi (kakam) selaku terlapor untuk meminta keterangan. Dan setiap laporan yang masuk ke Polres Tulangbawang tetap akan di tindaklanjuti,” jelasnya.
Dikatakan Zainul, kasus tersebut bukan tidak di tindaklanjuti, akan tetapi karena masih melakukan pengamanan tahun baru dan adanya musibah angin puting beliuang di kecamatan Rawa pitu maka baru besok pihak Reskrim akan melayangkan surat pemanggilan saksi-saksi maupun pihak terlapor untuk di tindaklanjuti, tutupnya. (red)