RAWA PITU, (CL) – Ratusan rumah, puluhan hektar tanaman singkong, puluhan hektar tanaman padi-palawija di Kampung Panggung Mulya, Kecamatan Rawapiyu, Kabupaten Tulang Bawang terendam banjir, Saptu (18/3/2018).
Akibat air hujan lebat yang turun deras beberapa hari ini, diperparah masuknya air dari Sungai Way Tulang Bawang melalui pintu air yang bocor.
Hujan yang ahir-ahir ini sering turun deras menambah ketinggian air di Kampung Panggung Mulya. Ketinggian air setiap harinya semangkin tinggi, air sudah mulai memasuki rumah-rumah penduduk, demikian laporan kepala kampung setempat yang diterima wartawan ini.
Dewa Gede Alit Astawa Kepala Kampung Panggung Mulya ketika dihubungi membenarkan seluru daerah kampungnya terendam air, akibat hujan yang sering turun deras beberapa hari ini.
“Menurutnya banjir mengakibatkan kerugian petani cukup besar, puluhan hektar tanaman singkong dan puluhan hektar tanaman padi-palawija gagal panen. 315 ruma terendam dan jalan-jalan penghubung antara Rk-Rt semuanya sudah terendam air,” terangnya.
Yusman Camat Rawa Pitu yang dihubungi menyatakan diwilayahnya belum ada banjir, meskipun hujan turun belum menggenangi rumah-rumah penduduk.
Banjir yang menggenangi rumah akibat sering turunnya hujan, banjir bukan diakibatkan luapan air Sungai Way Tulang Bawang.
Menurut Dewa didampingi jurutulisnya Sakiman, Suparno Hadi Ketua BPK. Ratusan rumah warga Kampung Panggung Mulya terendam, belum satupun pejabat Pemkab Tuba meninjau, termasuk Camat Rawapitu.
Menurutnya diperkirakan air akan terus bertambah, jika hujan masih akan turun beberapa hari ini. Biasanya banjir tahunan ini akan berlangsung lama, bisa berbulan-bulan air bertahan tidak bisa cepat surut, diduga keberadaan kampung ini dilahan celungan berawa, tempat penampung air hujan dari semua arah.
Kampung ini keberadaannya ditepian Sungai Way Tulang Bawang, lebih menghawatirkan lagi jika air Sungai Way Tuba. Ketinggiannya melebihi air yang ada didalam kampung. Ini sangat menghawatirkan jika tanggul jebol masyarakat kampung akan bertambah menderita.
Sekarang kata Dewa warga membutuhkan tenda untuk tempat pengungsian yang akan didirikan diatas tanggul, dan perahu karet, banjir kali ini belum ada korban jiwa yang baru ada korban harta pertanian.
Sekarang pintu air ditutup agar air dari Sungai Way Tulang Bawang tidak masuk kedalam kampung, namun tampaknya gagal pintu air mengalami bocor, kini sedang diupayakan agar air tidak masuk, kata Dewa dan beberapa aparat kampung beserta Babinsa,
Ketinggian air di Sungai Tulang Bawang saat ini Saptu (10-3) sudah mencapai 150cm dari ketinggian genangan air banjir di dalam kampung. Sementara air sungai masih masuk melalui cela pintu yang bocor. (Guntur Taruna)