Beranda Hukum & Kriminal Panggil !!! Kepsek TK Negri Pembina Tunggal Warga, Soal DAK 2019

Panggil !!! Kepsek TK Negri Pembina Tunggal Warga, Soal DAK 2019

900
0
BERBAGI

TULANGBAWANG – Pihak berwenang (yudikatif dan legislatif) perlu memanggil Kepala TK Negri Pembina Tunggal Warga Kecamatan Banjaragung dan Ketua Pantai Pembangunan, terkait realisasi DAK tahun 2019 RKB dan rehap sedang ruang kelas baru senilai Rp246 juta, yang diduga menuai masalah.

Pemanggilan dapat dilakukan meskipun tak ada laporan secara resmi dari masyarakat. Dasar pemanggilan bisa berdasarkan atas responsif dan peran aktif legislatif dan yudikatif dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap setiap pelaksanaan proyek yang dinilai tidak sesuai aturan.

Diketahui proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) ruang kelas baru (RKB) dan rehap sedang / berat tahun 2019 senilai Rp246 juta di Taman kanak-kanak (TK) Pembina Kampung Tunggal Warga diduga menjadi ajang korupsi berjamaah.

Pasalnya, proses pengerjaannya dilakukan secara sepihak. Suami kepala sekolah (kepsek) atas nama Hendri (E’eng) yang menjadi kontraktor atau pemborongnya. Proses pembangunan tidak diserahkan secara utuh kepada panitia pembangunan.

Semestinya, pihak TK Pembina melibatkan ketua pelaksana pembangunan dan wali murid dalam proses pembangunan RKB dan rehap ruang kelas. Suami kepsek TK Pembina mengambil alih proyek tersebut.

Ketua panitia pelaksana pembangunan Sugianto saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui secara pasti progres pelaksanaan pembangunannya. Karena tidak dilibatkan secara utuh.

“Saya tidak tahu pak. Proses pembangunan telah dilaksakan pada saat saya ditunjuk sebagai ketua panitia pembangunan. Lihat sendiri dan pantau sendiri proses realisasinya,” ujarnya, terlihat muka kesal.

Ia mengaku bahwa dirinya telah ditunjuk dan di SK kan untuk menjadi ketua panitia pembangunan. Tapi dalam proses pengerjaannya diatur langsung oleh orang lain yang diduga suami ibu kepala sekolah. Semuanya sudah ada yang mengaturnya.

“Saya ditunjuk sebagai ketua panitia pembangunan. Tapi saya tidak tahu dan tidak diberi tahu nota nota belanja material. Saat saya tanyakan kepada bendahara tapi tidak diresponnya. Diacuhkan,” terangnya.

Sebagai ketua panitia pembangunan, lanjutnya, ia berniat akan merealisasikan proyek DAK itu secara baik dan benar. Mengedepankan kualitas. Bangunan harus bagus dan indah. Karena nantinya akan dinikmati sepanjang waktu.

“Awalnya akan saya bangun yang bagus. Kualitasnya bagus. Desain seni yang bagus. Motif dan corak yang bagus, menyesuaikan kebutuhan anak – anak sebagai pendidikan taman kanak-kanak,” terangnya.

Kepala TK Negeri Pembina Mery, saat dikonfirmasi mengakui kesalahan terkait proses pembangunan ruang kelas baru dan renovasi yang tidak melibatkan panitia pembangunan.

“Saya punya pengalaman enggak bagus atau buruk. Pembangunan dilaksanakan komite dan hasilnya tidak selesai uangnya habis. Bangunannya mangkrak. Dulu saya punya pengalaman begitu. Saya juga baru pindah menjadi kepala sekolah disini,” ujarnya saat dikonfirmasi di TK negeri pembina. (Redaksi)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here