Beranda Tulang Bawang DPPKB Tulangbawang Sosialisasi Penanganan Stunting Balita Gagal Tubuh Akibat Kekurangan Gizi

DPPKB Tulangbawang Sosialisasi Penanganan Stunting Balita Gagal Tubuh Akibat Kekurangan Gizi

115
0
BERBAGI

MENGGALA–Dinas Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tulangbawang menggelar sosialisasi penanganan stunting atau balita gagal tubuh akibat kekurangan gizi, di Aula ruang kantor PPKB Kabupaten setempat.

Kegiatan rakor tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas PP dan KB Tulangbawang Hamami Ria, S.Sos., M.M., M.Si. didampingi oleh Kabid Dalduk, Penyuluhan dan Penggerakan Mardiana, SH.MM. yang dihadiri oleh mitra kerja sektor terkait yang konsen dalam penanganan percepatan penurunan stunting wilayah se-Kabupaten Tulangbawang dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas PP dan KB Kabupaten Tulangbawang.

Menurut Kepala Dinas PP dan KB Tulangbawang Hamami Ria, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang.

“Pengaruh pola asuh menjadi peran krusial dalam 1000 HPK. Anak masuk golongan stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku,” ujarnya.

Lanjutnya, upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi. Yaitu, intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.

“Upaya penurunan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi spesifik dan sensitif dilakukan secara integritas atau terpadu,” kata Hamami Ria.

Ditambahkan Hamami Ria, sosialisasi ini menjadi kerangka acuan dalam menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran. Tindak lanjut rekomendasi berdasarkan hasil analisis situasi, menentukan intervensi pada kampung lokus stunting dan menyusun rencana aksi daerah percepatan penurunan stunting.

Berdasarkan riset kesehatan dasar riskesdas tahun 2018 angka stunting di Kabupaten Tulangbawang mencapai 32,49 persen. Pada tahun 2019 berdasarkan studi status gizi balita Indonesia SSGBI sebesar 15,39 persen dan tahun 2020 berdasarkan grebek stunting bulan Februari sebesar 12, 67 persen dan gerebek stunting bulan Agustus 11,17 persen.

 “Alhamdulillah, Kabupaten Tulangbawang saat ini step bay step terus memperjuangkan gizi anak guna menekan angka stunting yang pada tahun 2018 mencapai 32,49 persen. Catatan terakhir berdasarkan Grebek Stunting pada bulan Agustus tahun 2020 menurun menjadi 11,17 persen,” ungkapnya. (Advertorial)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here