Beranda Daerah Polemik Pelaksanaan Pendalaman Muara Way Sungai Tulangbawang

Polemik Pelaksanaan Pendalaman Muara Way Sungai Tulangbawang

494
0
BERBAGI

Cahayalampung.com (Tulang Bawang) – Pelaksanaan pendalaman muara way sungai Tulangbawang program dari Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perhubungan Provinsi menuai kritik dari berbagai element masyarakat yang ada di Kampung Kuala Teladas.

Dijelaskan Kardi, salah satu warga Kuala Teladas, sebelumnya memang masyarakat Kuala Teladas tidak pernah diajak sosalisasi yang ada itu hanyalah internal mereka yang diajak sosalisasi.

“Sementara untuk tanda tangan persetujuan waktu itu ada yang menjalankan, meminta tanda tangan kepada masyarakat, namun itu oknum meminta foto cofy KTP dan KK, tanpa judul tanpa paragraf minta tanda tangan, setelah itu baru dikasih sejumlah uang sebesar Rp.100 ribu, dan ada juga yang tau itu tujuannya untuk apa dan banyak juga yang tidak tau tujuannya digunakan untuk apa, hanya tau dapat uang saja, tidak tau seterusnya mau digunakan untuk apa tanda tangan itu,” jelasnya, Sabtu (07-8-2021).

Lanjut Kardi, untuk sosalisasi tidak pernah ada namun pernah ada sekali di aula Kecamatan Dente Teladas, namun sosalisasi itu hasilnya penolakan.

“Kalau itu soal sosalisasi, itukan seharusnya seluruh elemen masyarakat yang ada di Kampung Kuala Teladas dikumpulkan, baru apa yang akan dikerjakan dibahas menyeluruh, namun ini hanyalah rapat internal antara mereka saja secara diam-diam tidak disampaikan kepada kami masyarakat yang kena dampak,” ceritnya.

Sambungnya, rapat internal itu hanyalah mereka yang pengurus-pengurus saja, tidak pernah kami tau aslinya rapat itu. Untuk aparat kampung setiap kami tanyakan itu jawabnya tidak pernah tau, kebetulan waktu itu kepala kampung kita lagi diposisi mencalonkan diri menjadi kepala kampung kembali (mencalonkan diri kembali sebagai kepala kampung red) waktu itu.

“Sebenarnya masyarakat di sini menolak itu karena merusaknya ekosistem yang ada, seperti tempat nya bertelur seperti udang, ikan, rajungan serta Kepiting, itu dirusak dan jika musim angin timur laut masyarakat disini sibuk membereskan kapal nya kerena kencang nya ombak yang dihasilkan. Bisa terjadinya abrasi disini (kampung Kuala Teladas, red), sangat berdampak dengan mata pencarian masyarakat, justru benteng kita disini yang akan dirusakan oleh pekerjaan tersebut,” katanya.

Ditambahkan Ansori, salah satu masyarakat asli pribumi Kuala Teladas, mengatakan, masyarakat disini tidak setuju jika untuk program pendalaman alur muara way sungai Tulangbawang, karena akan merusak ekosistem laut yang mana dari hasil laut itulah mata pencarian masyarakat Kuala disini, jika akan dilaksananya program pendalaman alur sungai, makan akan berdampak patal bagi masyarskat.

“Kami berharap kepada pemerintah Daerah dan Pusat bisa berpikir kembali kegiatan pendalaman alur yang akan dikerjakan oleh pihak PT STTP, karena akan berdampak sangatlah merugikan kami khususnya masyarskat Kuala Teladas,” paparnya.

Ditempat berbeda salah satu warga Kuala Teladas Jainal, mengatakan “kami masyarakat sangatlah merasa kecewa, dikarenakan beberapa waktu lalu kami ikut rapat soal sosalisasi di kantor Camat, dalam hasil sosalisasi itu pihak atau khususnya masyarakat Kuala Teladas menolak keras atas program pendalaman sungai,” ungkapnya.

“Namun, tiba-tiba kami liat ada aktifitas atau sebuah acara di TPI Kauala Teladas dilaksanakan aktifitas beroperasi pendalaman sungai dengan ditandai pemotongan nasi tumpeng dan pita. Namun kami masyarakat setempat sudah jelas menolak kegiatan itu, tiba-tiba tanpa memberitahu atau melalui undangan untuk masyarakat kegiatan itu dilaksanakan begitu saja, seakan-akan kami masyarskat disini tidak dianggap tidak ada,” sesalnya.

Lanjutnya, hanya yang diundang kepala kampung saja, namun kepala kampung ditanya gimana rencana kegiatan itu, bilang tidak tau. Seharusnya pihak Dinas Perhubungan dan pihak PT STTP sebelum ada kata sepakat dari masyarakat, “belum bisa belaksanakan kegiatan (beraktifitas red) seolah-olah kami masyarskat Kuala ini tidak ada disini,” jelasnya.

Dinas Perhubungan Provinsi Lampung resmikan perusahan PT. Sienar Tri Tunggal Perkasa (STTP) beroperasi pendalaman sungai, yang berada di kampung Kuala Teladas, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulangbawang ditandai pemotongan tumpeng dan pita, Sabtu (07-8-2021).

Peresmian tersebut dilaksanakan dengan cara potong tumpeng dan potong pita, yang di hadiri Komandan Pangkalan Angkatan Laut Lampung, Direktue Polairud Polda Lampung yang diwakili, Polres Tulangbawang yang diwakili, Polsek Dente, Danramil Teladas, Kaposbakamla Teladas, Kapospolairud Teladas, Kepala UPP Menggala, Kepala Kampung Teladas, Mahabang, serta Drektur Utama PT Sienar Tri Tunggal Perkasa, dan kepala cabang perusahaan pelayaran PT Duri Rejang Beseri. (CL/Deri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here