Beranda Ekonomi Ratusan Ha Padi Terendam, Petani di Penawartama Nantikan Pemkab Tuba Hadir

Ratusan Ha Padi Terendam, Petani di Penawartama Nantikan Pemkab Tuba Hadir

539
0
BERBAGI

TULANG BAWANG – Ratusan ha lahan pertanian terendam banjir. Petani padi di Kampung Rejosari dan Sidodadi Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulangbawang, menantikan kehadiran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulangbawang, terkait dengan bencana banjir yang merendam 900 ha tanaman padi umur 45 hari.

Mas Yono (43) salah satu petani mengatakan, saat ini para petani di Kampung Rejosari dan Sidodadi mengharapkan respon dan kehadiran Pemkab Tulangbawang. Ratusan hektar lahan petani padi terancam gagal panen.

Yono menambahkan, yang dibutuhkan para petani saat ini adalah bukan bantuan paket sembako, ataupun paket mie instan dan telor. Tetapi, yang dibutuhkan oleh petani adalah bantuan pengadaan alat berat untuk perbaikan tanggul yang jebol dan pendangkalan kanal.

“Saat ini petani sedang sakit kepala. Jadi jangan dikasih obat sakit perut. Petani tidak membutuhkan bantuan sembako. Tapi butuh bantuan alat berat, operatornya dan BBM nya. Makan minum operator kami yang tanggungnya,”terangnya panjang.

Ia merincikan, ada tiga titik tanggul yang jebol. Itu yang menjadi penyebab ratusan hektar lahan padi terendam banjir. Untuk itu harus segera diperbaiki. Masih ada harapan untuk menyelamatkan ratusan hektar lahan padi yang belum parah terendam banjir.

“Harus cepat ada penanganan. Pengadaan alat berat sangat diperlukan untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Masih ada ratusan hektar yang bisa kami selamatkan. Kami tunggu kehadiran Pemkab Tulangbawang,”kata dia.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Rejosari, Imam Syafi’i mengaku sangat sependapat dan sepaham dengan yang disampaikan oleh para petani. Menurutnya, petani hanya butuh bantuan alat berat. Bukan bantuan paket sembako.

Diberitakan sebelumnya, nasib buruk menimpa para petani padi di Kecamatan Penawartama, Kabupaten Tulangbawang. Ratusan hektar lahan tanaman padi berumur satu bulan lebih terendam banjir. Dan diprediksi gagal panen.

Jebolnya tanggul penahan air dan pendangkalan kanal, diduga menjadi penyebab utama sebanyak 900 hektar lahan persawahan di Kampung Rejosari dan Sidodadi terendam banjir. Kondisi ini akan mempengaruhi perekonomian masyarakat setempat.

“Seluruh lahan sawah terendam banjir. Tanaman padi rata – rata umur 45 hari kelelep. Luas lahan sekitar 900 hektar. Banjir disebabkan karena tanggul jebol dan kanal dangkal,”ujar Rudi, salah satu petani.

Ia merincikan, lahan sawah diprediksi gagal panen. Biasanya, bila sawah normal pendapatan dari hasil panen  rata – rata dalam satu hektarnya bisa tembus mencapai angak 8 ton gabah.

“Akibat musibah banjir ini petani gagal panen. Matapencaharian hilang dan tak ada lagi harapan panen. Masyarakat butuh perhatian dan bantuan dari pemerintah,”terangnya panjang.

Yanto petani padi lainnya menambahkan, pemerintah daerah dan atau pemerintah pusat diharapkan segera memberikan bantuan pembangunan atau perbaikan tanggul yang jebol dan revitalisasi kanal yang dangkal.

“Kami berharap pemerintah daerah dan pemerintah pusat dapat memberikan bantuan. Kelangsungan hidup masyarakat disini bergantung dari lahan persawahan,”kata dia. (BUD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here