MENGGALA–Pengukuhan pengurus kabupaten dan pengurus cabang Persatuan Guru Repubilk Indonesia (PGRI) Tulangbawang masa bakti 2019-2024, yang dilaksanakan di gedung serba guna (GSG) menggala. Kamis (6/02/2020).
Dalam acara tersebut Ketua PGRI Provinsi Suharto mengatakan, Terimakasih atas perhatian besar pemerintah kabupaten Tulangbawang, atas banyak perhatian ibu bupati untuk guru, mengingat visi dari PGRI ini adalah bagaimana caranya organisasi ini bisa membuat kesejahteraan para guru terkhusus yang ada di Tulangbawang dan mampu menciptakan marwah yang bermartabat.
Agar dalam perjalanan kedepan organisasi ini jangan sampai salah arah, karena dalam berorganisasi ini kita membutuhkan koordinasi yang baik untuk memperjuangkan rekan-rekan guru yang ada di dunia pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Kemajuan disebuah kabupaten dapat di nilai dari dunia pendidikannya, karena guru merupakan pilar penting untuk menciptakan generasi yang intelktual, cerdas, dan berwawasan luas. Mari bangun kerjasama yang baik dan mari jadikanlah kita (guru) aset dari bupati untuk mendukung 25 program unggulan pemerintah daerah di dunia,” ungkapnya usai melantik Ketua PGRI Tulangbawang Danial Anwar.
Lebih lanjut, anggota PGRI insya Allah akan menanam 1000 pohon aren disepanjang sungai wai Tulangbawang, dengan harapan bisa tumbuh dan menjadi sebuah mata pencarian masyarakat dengan mengolahnya menjadi gula aren.
“Tentu dengan harapan pohon yang ditanam dapat tumbuh, dan bis bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar Suharto.
Bupati Tulangbawang Winarti dalam sambutanya mengatakan, menjadi guru adalah sebuah pilihan bapak ibu yang ada disini merupakan sebuah kebanggaan karena guru merupakan garda terdepan untuk mendidik anak bangsa, pengurus PGRI adalah orang-orang pilihan untuk terus mencerdaskan dan mendidik bangsa dalam satu ideologi yang berlandaskan Pancasila.
“Tolong perhatikan diera digital, jaga anak kita dari dampak negatif, perhatikan jangan memposting hal-hal negatif. PGRI ini bukanlah sebuah wadah yang bertujuan menjadi oposisi menetang pemerintah daerah melainkan PGRI sendiri merupakan sebuah wadah organisasi yang mendukung penuh program-program pemerintah daerah untuk menciptakan sebuah generasi pendidikan yang lebih baik,” pintanya.
Dalam kesempatan ini pun Winarti menyinggung tentang penghapusan tenaga honorer yang saat ini sedang ramai dibahas baik didunia maya maupun di mata masyarakat.
Saya rasa penghapusan tenaga honorer tidak berpihak kemasyarakat, mengingat betapa sedihnya apabila jadi disahkannya RUU penghapusan tenaga honorer. Oleh karena itu hadirnya organisasi PGRI ini untuk membuka suara menyampaikan aspirasinya bahwa untuk tingkat kabupaten tenaga honorer sangat dibutuhkan terkhusus kabupaten Tulangbawang.
“Kita harusnya bangga melihat perjuangan para guru honorer yang ada disetiap kecamatan dikabupaten Tulangbawang dengan perjuang mereka dan keinginan kuat untuk memajukan generasi bangsa mereka rela digaji yang dinilai jauh dari kata cukup akan tetapi kita ambil hikmah bahwa segala sesuatu apabila dikerjakan dengan iklas pendapatan berapapun pasti cukup,” tambah Winarti.
Penanaman 1000 pohon aren yang akan dilakukan PGRI Tulangbawang ada baiknya disatukan menjadi satu dalam rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun Tulangbawang.(mad)