LAMPUNG, (CL) – Cagub Lampung nomor 3, Arinal Djunaidi mengatakan, kedatangannya di kecamatan Panjang, Bandarlampung ingin bersilaturahmi dan menyerap aspirasi warga.
“Saya ingin bersilaturahmi. Tidak baik kalo saya tidak menyapa saudaraku,” kata Arinal di sela kampanye dialogis di Lapangan Baruna, kecamatan Panjang, Bandarlampung, Kamis (08/03/2018).
Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini berujar, mungkin warga Panjang, Bandarlampung khususnya sudah sering melihat gambar sosialisasi dirinya yang akan maju di Pilgub Lampung, karena banner, spanduk dan alat peraga kampanye sudah banyak disebar di Bandarlampung, Cagub yang berpasangan dengan Chusnunia Chalim (Nunik) di Pilgub 2018 ini menuturkan, Provinsi Lampung ini ada sekitar 9,7 juta jiwa, 70 persen warganya tinggal di pedesaan, 70 persen itu bermata pencarian petani. Provinsi Lampung ini kata Arinal sangat strategis karena Lampung berbatasan dengan Jakarta.
“Kebutuhan Jakarta dari sini, potensi komiditi Lampung luar biasa, hampir semua bidang pertanian, perikanan, perkebunan yang menjadi pemasok kebutuhan nasional. Lampung berbuat lebih banyak di Indonesia. Tapi kenapa hidupnya begitu-begitu saja? Ini harus kita rubah, harus dibangun sektor pertanian, agar rakyat Lampung sejahtera,” ungkapnya.
Mantan Sekdaprov Lampung ini menceritakan, sebelum kegiatan kampanye dialogis di Panjang dimulai, ia bertemu dan berbincang dengan ibu rumah tangga warga Panjang, ibu itu cerita Arinal, bekerja sebagai pencuci pakaian, Arinal mengaku prihatin mendengar cerita ibu tersebut.
“Kalo seandainya di Panjang kita berdayakan ekonomi kerakyatan, mau, enggak? Dengan ada home industri, kelompok ekonomi secara berkelompok, kelompok ini harus tumbuh dulu. Program saya membangun ekonomi kerakyatan menumbuhkan tenaga kerja. Contohnya, saya dengar Panjang terkenal dengan pengrajin keong, penghasil keong disesuaikan kebutuhan, saya akan membantu modal agar Panjang terkenal penghasil keong,” ujarnya.
Mantan Kadis Pertanian ini mengatakan, beberapa waktu lalu ia mengunjungi pasar Panjang, pasar itu becek, yang membuat tidak nyamannya para pedagang dan pembeli. “Insyaallah kedepan kita perbaiki (kalo jadi gubernur). Akan ditata kembali agar pembeli banyak, komoditi ada disana,” imbuhnya. (rls/red)