Beranda Lifestyle Kemendagri Bantah Tawarkan Pinjaman SMI Rp 1 Triliun Pada Pemprov Lampung

Kemendagri Bantah Tawarkan Pinjaman SMI Rp 1 Triliun Pada Pemprov Lampung

635
0
BERBAGI

JAKARTA, (CL) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membantah pernah menawarkan dana pinjaman dari  PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) kepada Pemerintahan Provinsi Lampung sebesar Rp 1 triliun. Hal ini  ditegaskan oleh Direktur Jenderal Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Drs Syarifuddin MM kepada Pers di Jakarta, Kamis kemarin sore (22/2/2018).

“Wah gak ada itu! Kami (Kemendagri-red) tidak punya kewenangan untuk menawar-nawarkan kayak calo begitu kepada siapapun, termasuk kepada Provinsi Lampung,” tegasnya menjawab pernyataan Wakil Ketua DPRD Lampung, Imer Darius dari Fraksi Partai Demokrat (PD) yang mengatakan Kemendagri menawarkan pinjaman PT SMI sebesar Rp 1 triliun kepada Pemerintahan Provinsi Lampung.
Ia menjelaskan, prosesnya pengajuan pinjaman kepada PT SMI itu langsung dari pemerintah daerah ke PT SMI setelah mendapat persetujuan dari DPRD, dan tidak melibatkan Kementerian Dalam Negeri.

“Mereka mengajukan pinjaman setelah mendapat persetujuan dari DPR setempat langsung ditujukan kepada SMI. Dalam ajuan peminjaman sudah jelas peruntukan dananya untuk proyek infrastruktur tertentu,” ujarnya.

Syarifuddin mempertanyakan siapa dan darimana sumber yang mengatakan Kementerian Dalam Negeri menawarkan pinjaman sebesar Rp 1 triliun tersebut.
“Kami akan cek, siapa yang main-main seperti ini,” tegasnya.

Sehubungan dengan kebocoran dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI),  Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) segera berkoordinasi dan meminta BPKP, BPK dan KPK untuk segera memeriksa dan mengawasi secara ketat pada daerah-daerah yang sedang melangsungkan Pilkada Serentak 2018.

“Kebocoran dana SMI segera kami koordinasikan dan minta BPKP, BPK dan KPK untuk turun tangan mengawasi lebih ketat lagi. Agar dana pinjaman pada SMI digunakan sesuai dengan peruntukan infrastruktur,” tegas menanggapi temuan kebocoran dana pinjaman SMI di Provinsi Lampung beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan bahwa Kemendagri dan Kemenkeu bertugas menopang agenda pemerintah pusat untuk meratakan keadilan ekonomi dan kesejahteraan diseluruh Indonesia. Agenda tersebut hanya bisa dilakukan apabila infrastruktur tersedia secara merata diseluruh Indonesia, SMI dibentuk untuk menyediakan pinjaman bagi pembiayaan pembangunan Infrastruktur di semua daerah.

“Kalau ada kebocoran karena ada pilkada, maka itu adalah perilaku individu yang harus segera ditindak. Tidak mungkin karena Pilkada, kita menghentikan atau pending agenda percepatan pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung, Imer Darius juga pernah menyampaikan usulan peminjaman dari Kemendragi dikarenakan pada tahun ini, terdapat agenda besar di Provinsi Lampung yakni pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.

“Mengingat tahun ini ada agenda pilkada, dan dengan adanya pembiayaan untuk pilkada, maka konsekuensinya adalah berkurangnya alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur, serta beberapa pos yang memang harus kita kurangi biaya pembangunannya,” ujar Imer saat di wawancara usai menghadiri acara rapat paripurna DPRD Provinsi Lampung, tentang pemandangan fraksi-fraksi raperda peminjaman daerah Provinsi Lampung, di ruang rapat DPRD Provinsi Lampung, Selasa (12/2).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung mendapat usulan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan pinjaman Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp1 triliun.
“Saya kira skema SMI ini cukup bagus, karena nanti bisa kita manfaatkan untuk pembangunan infrastruktur produktif Lampung, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan, anggaran pinjaman SMI tersebut dapat digunakan untuk pembangunan fasilitas umum yang sangat di butuhkan masyarakat.

“Bisa digunakan untuk pembangunan jalan, yang sangat penting untuk kebutuhan transportasi barang dan orang, kemudian rumah sakit, bahakan kedepannya mungkin juga bisa untuk pembangunan fasilitas pariwisata,” kata dia. (rls/red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here