Tulang Bawang, (CL)–Dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional tahun 2023, PAC Fatayat NU Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang mengadakan pawai santri yang diikuti lebih dari 500 santri yang terdiri dari pondok pesantren dan taman pendidikan Al-Qur’an, Ormas dan juga masyarakat.
Acara ini di gelar di Lapangan Persada Kampung Dwi Warga Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang, tanggal 29 Oktober 2023 pukul 07.30 sampai dengan 11.45 Wib.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Fatayat PW Lampung, Ketua PCNU kabupaten Tulang Bawang di dampingi sekretaris, Ketua PC Fatayat NU Tulang Bawang juga pengurus, Pengurus PC PMII kabupaten Tulang Bawang, Pengurus MWC NU Kecamatan Banjar Agung, dan seluruh Lembaga dan Banom NU Kecamatan Banjar Agung.
Rangkaian acara Pawai Santri memperingati Hari Santri Nasional tahun 2023 dan Pelantikan ini diawali dengan Pawai Santri melintasi Jalan Lintas Timur dan jalan kampung di wilayah kecamatan Banjar Agung, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, melantunkan sholawat, Yalal Wathon, Mars Fatayat, Pelantikan PAC Fatayat NU Banjar Agung dan Ranting, Sambutan Ketua PW Fatayat NU Lampung, Orasi Kebangsaan oleh Ketua PCNU Tulang Bawang, Doa, dan penutup.
Pawai akbar ini di gagas dan dilaksanakan oleh Pengurus PAC Fatayat NU Kecamatan Banjar Agung yang diketuai oleh Iin Husnul Khotimah dan pengurus Ranting. Fatayat NU Kecamatan Banjar Agung, yang rata-rata masih berusia muda, memiliki gagasan dan semangat juang yang tinggi, sebagaimana semangat para pahlawan pejuang kemerdekaan Repubik Indonesia.
Dalam Sambutannya, ketua Fatayat PW NU Lampung Wirdayati, M.Pd mengatakan, “Setelah dilantik, hendaknya Fatayat menjadikan perempuan yang berakhlaqul karimah, bertanggung jawab, mandiri, dan cakap,” harap Wirdayati.
Kemudian dalam Orasi Kebangsaan, Ketua PCNU Tulang Bawang KH. Dimyati Rifa’i menyampaikan, Fatayat sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama mesti menjadi garda terdepan dalam pengembangan paham Ahlussunnah wal Jama’ah dalam menepis dan melawan paham-paham yang ingin merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di penghujung orasinya Ketua PCNU menyampaikan, “Semua yang hadir disini, semoga menjadi santrinya KH. Hasim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama,” paparnya. (red)