TULANG BAWANG – Salah satu warga Kampung Agung Jaya, Kecamatan Banjarmargo, Kabupaten Tulangbawang, bersedih saat menjalani karantina di bangunan isolasi yang disediakan oleh Pemkam setempat.
Pasalnya, Dv (21) seorang wanita yang tengah menjalani karantina mandiri, mengaku tidak mendapatkan perhatian dari pihak Pemkam, selama menjalani karantina. Padahal dalam Permenkes penangan Covid-19 telah diatur protap, tuntunan, prosedur dan regulasinya.
“Saya sehat pak. Dari awal pulang dari Jakarta kondisi saya sehat. Sudah di cek kesehatan oleh petugas kesehatan. Tidak ada gejala dan keluhan apapun. Saya ingin karantina mandiri di rumah keluarga saja,”lirihnya.
Ia menerangkan, setiap warga diperbolehkan melakukan karantina di rumah keluarga. Sepanjang menaati, menerapkan, mengikuti dan melaksanakan anjuran dalam protap dan tuntunan Permenkes tentang tatacara karantina mandiri di rumah.
“Dalam Permenkes itu disebutkan dan diterangkan setiap warga yang berasal dari luar daerah, menjalani karantina mandiri. Karantina di rumah dengan mengikuti protap protokol kesehatan dan tuntunannya. Saya ingin mendapatkan hak untuk karantina di rumah saja,”kesahnya panjang.
Gadis yang bekerja Asisten Rumah Tangga (ART) di Jakarta itu menuturkan, selama di Jakarta, dirinya tidak berkontak dengan warga lainnya selama musim pandemi Covid-19. Ia juga tidak berkumpul dan bergaul dengan warga lain yang terkontaminasi Virus Corona. Tidak pernah bertemu dengan warga OTG, ODP dan PDP Covid-19.
“Jadi itulah alasan saya memohon kepada pihak Pemkam Agung Jaya untuk karantina mandiri di rumah saja. Disini juga saya merasa tidak diperhatikan. Tidak diberi kebutuhan makan dan minum,”urainya.
Saat ini, kata dia, stigma dan pandangan masyarakat terhadap warga yang baru pulang dari luar daerah sangat berlebihan dan sangat negatif. Mereka tidak menyadari bahwa siapapun dan dimanapun statusnya sama – sama salam pencegahan Covid-19.
“Sekali lagi saya jelaskan, bahwa saya ingin karantina di rumah saja. Saya ini bukan berasal dari lingkungan pandemi transmisi Covid-19. Jadi jangan berlebihan menilai dan memvonis saya pak. Saya ini sehat bugar, sama seperti kalian semua. Saya bukan dan tidak pembawa penularan Covid-19. Saya sudah dicek kesehatan berulang kali,”keluhnya.
Kalimat terakhirnya, ia ingin masyarakat terbuka dan berpikir positif. Setiap warga masyarakat ingin mendapatkan rasa keadilan dan perikemanusiaan. Mendapatkan hak yang sama dengan warga lainnya, yang ternyata ada warga dari luar daerah yang tidak menjalani karantina seperti dirinya.
“Kepada masyarakat dan Bapak Kepala Kampung Agung Jaya, saya minta tolong pengertiannya dan rasa kemanusiaannya. Disini saya susah, kasihan paman dan bibi saya sudah tua, jauh – jauh wira – wiri, bolak – balik mengantarkan makanan dan minuman selama di karantina di sini,”tutupnya.
Diketahui, sejumlah warga di Kampung Agung Jaya, Kecamatan Banjarmargo, Kabupaten Tulangbawang, tengah menjalani karantina mandiri dibangunan yang disediakan oleh pihak Pemkam setempat. Sebagian warga sudah pulang ke rumahnya masing – masing.(*)
Penulis / editor : Budi