Cahayalampung.com – Salah satu oknum siswi kelas dua, SMA yang ada di Tulangbawang berinisial SG (16 tahun), terjaring Operasi Cempaka Krakatau 2018. Bersama lelaki yang sudah mempunyai istri Inisial Hn (47) sedang indehoy di kamar hotel.
Giat OPS Cempaka krakatau 2018 yang dilakukan oleh Polsek Banjar Agung, berhasil mengamankan seorang pria yang sudah beristri dan seorang perempuan yang masih dibawah umur, sedang kencan didalam kamar hotel Musi Raya di jalan lintas timur, kecamatan Banjar Agung, Kabupaten Tulangbawang. Jum’at (19/10/2018).
Kapolsek Banjar Agung, Kompol Rahmin, SH mengatakan, kita telah berhasil mengamankan seorang peria yg sudah mempunyai istri dan seorang perempuan yang masih dibawah umur sedang kencan ditempat yang dijadikan TO yaitu hotel Musi Raya sekitar pukul 09:30 Wib.
“Kita telah mengantongi Identitas kedua pasangan tersebut peria berinisial Hn 47 tahun, wiraswasta, Jalan IV kibang RT. 004 RW. 002 kecamatan Menggala kabubaten Tulangbawang. Sementara identitas perempuan berinisial SG 16 tahun, tidak bekerja, kelurahan Menggala Kota, kecamatan Menggala, kabubaten Tulang bawang,” terangnya.
Hasil pemeriksaan keduanya mengakui didalam kamar nomor lima (5) hotel musi raya, mereka sudah melakukan hubungan badan sebanyak satu kali. “Peria berinisial Hn tersebut memberikan uang sebesar Rp1.000.000,- sebagai tarif kencan,” jelasnya.
Saat ini pelaku sudah ditahan di Mapolsek Banjar Agung dan akan dijerat dengan Pasal 81 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. “Dipidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp. 5 Miliar,” papar Kompol Rahmin.
Menurut sumber yang di himpun cahayalampung.com, SG adalah siswi kelas dua di salah satu sekolah SMAN yang ada di Tulangbawang.
“Sumber ini juga membenarkan ia dia adalah kakak kelas saya, di sekolahan memang saya sudah tau kalau imformasinya dia tertangkap di salah satu hotel yang ada di Banjaragung,” jelas sumber yang enggan namnya di beritakan. (akif/red).