TUBABA, Cahayalampung.com– Panaragan–Kemajuan suatu daerah, bukan hanya diukur dari pembangunan infrastruktur: jalan, jembatan, pusat perbelanjaan dan gedung megah. Pelestarian seni budaya pun menjadi salah satu tolok ukur kemajuan daerah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tulangbawang Barat Novriwan Jaya, saat menutup gelaran Tubaba Art Festival (TAF) ke 9, Sabtu (1-11-2025) malam. Even tersebut berlansung selama dua hari, sejak 31 Oktober 2025 di Taman Wisata Uluan Nughik, Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah.
“Gelaran Tubaba Art Festival ini bertujuan menumbuhkan kesadaran, sekaligus meningatkan peran aktif generasi muda dalam pelestarian seni budaya daerah,” kata bupati.
Karena itu, dia berharap, festival tersebut menjadi ruang pembelajaran dan inspirasi bagi generasi muda.
“Semoga melalui festival ini, generasi muda Tubaba bisa menjadi lebih baik lagi dan semakin aktif dalam pembanguna, khususnya di bidang pelestarian seni budaya daerah,” harapnya.
Gelaran Tubaba Art Festival menghadirkan berbagai kegiatan, seperti: pentas seni, pameran arsip Zatu Dekade Tubaba Cerdas. Pameran seni rupa, lomba puisi, workshop keramik, serta beragam aktivitas kreatif lainya.
Pantauan di lokasi TAF, ribuan pengunjung tampak memadati area festival yang menjadi ruang ekspresi dan perayaan kreativitas masyarakat Tubaba.
Direktur Sekolah Seni Tubaba Semi Ikra menegaskan, seni memiliki peran penting dalam membentuk kualitas sumber daya manusia.
“Seni adalah sarana untuk meningkatkan kualitas SDM. Tahun depan kami berencana menggelar TAF berikutnya pada bulan Agustus,” ungkapnya.
Pagelaran spesial dari Banda Neira menandai berakhirnya perayaan seni yang menginspirasi dan menghidupkan semangat kreatif masyarakat Tubaba itu. (red)













